Terima Fidyah dari Masyarakat, NU Care – Lazisnu Ponorogo Salurkan Fidyah Sesuai dengan Ketentuan

    Menyalurkan fidyah (foto: istimewa)

    AswajaFM – Umat islam memiliki aturan dan batas-batas tentang Islam. Allah SWT telah mengatur semuanya demi kebaikan hambaNya. Seperti firman Allah Q.S. Al Baqarah, 184:

    اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

    Yang artinya “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

    Dikutip dari NU-Care Lazisnu ada empat kriteria orang yang wajib membayar fidyah. Bagi saudara-saudara muslim yang sedang hamil, sakit parah, usia lanjut, atau yang meninggal dunia di Bulan Ramadhan, diwajibkan mengganti puasa yang tertinggal dengan membayar fidyah.

    NU Care – Lazisnu Ponorogo, pagi ini (7/4) menyalurkan fidyah kepada yang berhak. Fidyah ini disalurkan dalam bentuk beras, amanah dari salat satu Nahdliyin untuk menyalurkannya. Penyaluran kali ini dilakukan oleh H. Taufik Ashari, S.Pd.I, selaku Wakil Ketua NU Care – Lazisnu Ponorogo dilaksanakan pada pagi hari sekitar pukul enam. Penyaluran ini kepada masyarakat yang membutuhkan yaitu salah satu keluarha yang baru saja ditinggal sedo tulang punggung keluarganya. Semoga fidyah yang disalurkan kepada orang yang tepat dan bagi yang berfidyah diterima amal ibadahnya. Aamiin.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *